GEMAR MENANAM POHON DAN BERCOCOK
TANAM
Disusun guna memenuhi tugas
Mata
Kuliah : Hadits Tarbawi II
Dosen
Pengampu : Ghufron Dimyati, M.Ag
Kelas
: M Reguler Sore
Disusun
oleh :
M.Yusuf Azhari 2021214486
JURUSAN
TARBIYAH PRODI PAI
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2015
Kata
Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Swt. atas segala nikmat
dan karunia-Nya, makalah yang berjudul “Gemar Menanam Pohon dan
Bercocok Tanam ” ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga
teetap tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad saw. keluarganya serta para
sahabatnya.
Makalah ini disusun memiliki tujuan agar setiap mahasiswa megetahui dan
memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan alam sekitar, khususnya
lingkungan tempat tinggalnya. Dengan demikian materi makalah ini diharapkan
dapat membantu membentuk karakter mahasiswa yang cinta lingkungan.
Saya telah berusaha menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya, meskipun tidak
komprehensif. Di samping itu, apabila dalam makalah yang saya susun ini
terdapat kesalahan-kesalahan, baik itu berupa pengetikan maupun isinya, maka
saya dengan senang hati menerima kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca, guna
penyempurnaan penulisan berikutnya. Semoga makalah yang saya susun ini dapat memberikan kemanfaatan kepada
pembaca. Amin Ya Rabbal ‘Alamiin.
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Masalah
Bertani atau
bercocok tanam merupakan salah satu mata pencaharian manusia yang secara turun
temurun dari generasi ke generasi menjadi budaya manusia di dunia termasuk
Indonesia. Karena sumber makanan manusia bersumber dari tanaman dan buah-buahan
yang harus ditanam dan dibudidayakan serta dipeliharan dengan penuh kesabaran
dan ketelitian.
Pekerjaan
sebagai petani merupakan pekerjaan yang terpuji, karena dalam bercocok tanam
itu terdapat kemuliaan. Hal demikian juga telah disampaikan dalam hadits Nabi
Saw yang diriwayatkan oleh Bukhori. Oleh karena itu akan bahas mengenai apa itu
bercocok tanam, teori pengembangan mengenai bertani dan menanam pohon,
bagaimana cara mengaplikasian atau mengamalan hadits tersebut dan nilai-nilai
tarbawi dari hadits tersebut.
Semoga dengan
disusunnya makalah ini akan menambah pengetahuan dan pemahaman kita mengenai
hadits dan sunah Nabi.
B.
Inti Hadits
Inti dari hadits
yang telah akan dikemukakan oleh Rasulullah SAW ialah perintah atau anjuran
kepada kita agar kita gemar menanam pohon dan bercocok tanam. Karena perbuatan
demikian termasuk amal sholih yang banyak manfaatnya baik untuk diri sendiri
maupun orang lain, baik untuk kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat.
Pembahasan
A. Pengertian Gemar
Menanam Pohon dan Bercocok Tanam
Gemar artinya rajin, dalam bahasa jawa disebut sregep atau kiyeng. Sedangkan
menanam yaitu kegiatan upaya untuk menumbuhkan tanaman atau tumbuhan dengan
cara-cara tertentu, seperti menanam dengan biji, batang, stek dan lain
sebagainya. Adapun bertani atau bercocok tanam merupakan salah satu dari mata
pencaharian manusia yang turun temurun dari generasi ke generasi.[1] Dari
hasil bertani atau bercocok tanam akan dijadikan sumber pangan bagi manusia.
B.
Hadits dan Ayat Pendukung
1.
Al-Qur’an
Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang
menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu
kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu
menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)?
Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari
kebenaran).(An-Naml ayat 60).[2]
2.
Hadits
“Dari
Anas bin Malik berkata, Rasulullah SAW bersabda: “jika salah satu diantara kamu
sekalian melakukan pengrusakan pada lingkungan sekitarnya, maka tanamlah
kembali padanya” (HR. Imam Ahmad).”
C. Teori
Pengembangan
Salah satu
konsep pemeliharaan lingkungan dalam islam adalah perhatian akan penghijauan
dengan cara menanam dan bertani. Ada dua pertimbangan mendasar dari upaya
penghijauan ini, yaitu pertimbangan manfaat dan pertimbangan keindahan. Salah
satu manfaat dari tanaman adalah untuk dimakan. Adapun segi keindahan dari
tanaman dapat kita lihat dari bentuk tanaman dan buah-buah yang begitu indah
dan cantik.
Menurut Imam
Al-Qurthubi dalam tafsirnya “Bertani merupakan bagian dari fardhu kifayah, maka
pemerintahy harus menganjurkan manusia untuk melakukannya, yang salah satu
bentuk usaha itu adalah dengan menanam pepohonan.” Yang patut dicermati dari
para petani dan penanam dengan shodaqoh pahala adalah dari apa yang diambil
dari tanaman mereka, meskipun tidak diniatkan untuk itu, namun yang terpenting
adalah keinginannya untuk menanam dan segala apa yang dapat diambil faedah darinya,
akan mendapatkan pahala.
Sebuah pola
pengembangan alam dengan sistem menanam pohon dan bercocok tanam telah
menghasilkan produk yang amat banyak. Alam dengan fitrahnya yang selalu
menghasilkan sumber kekayaan tanpa pamrih, bagaikan sumber cahaya yang selalu
mengalir, tidak pernah berhenti. Ilmu pengetahuan modern telah membuktikan,
bahwa penghijauan memiliki faedah yang amat banyak. Seperti menurunkan sengatan
panas cahaya matahari, membantu terciptanya keseimbangan alam, dan menyerap
air, menyerap suara-suara gaduh, serta menyerap bahaya-bahaya dari sampah
industri.[3]
D. Aplikasi Hadits dalam Kehidupan
Aplikasi atau
pengamalan terhadap hadits tentang anjuran menanam pohon dan bercocok tanam
dapat dilakukan sebagai berikut :
1.
Penanaman pohon
di tanah yang menjadi milik kita
2.
Penanaman
tanaman dalam rangka bercocok tanam
3.
Menjaga dan
memelihara tanaman yang kita tanam
4.
Tidak merusak
tanaman dan tumbuhan dimanapun kita berada
5.
Pencegahan
terhadap buang sampah dan limbah di sembarang tempat
6.
Pemberian sanksi
ketat terhadap pelaku perusakan lingkungan
7.
Menghentikan
eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan
8.
Peningkatan
kesadaran masyarakat dan pentingnya kelestarian tanah, air, udara dan
lingkungan.[4]
E. Nilai Tarbawi
Ada beberapa
aspek tarbawi yang saya dapat dari hadits tersebut. Yaiu membentuk kualitas
pergaulan manusia. Hadits tersebut memberikan dorongan untuk memperbaiki
pergaulan manusia. Ada tiga jenis pergaulan manusia yang terkandung dalam
hadits tersebut sebagai berikut:
· Pergaulan
manusia dengan Tuhan. Pengamalan hadits menjadi nilai ibadah bagi tiap orang
islam. Karena hadits itu berupa anjuran dari Rasul.
· Pergaulan
manusia terhadap manusia. Dalam hadits tersebut mengandung nilai sosial, yaitu
berbagi hasil tanaman yang telah ditanam terhadap sesama.
· Pergaulan
manusia terhadap alam. Yakni dengan kita gemar menanam pohon maka ekosistem
alam ini akan baik dan bercocok tanam maka persediaan sumber pangan akan banyak
baik untuk dimakan manusia maupun hewan.[5]
Penutup
Gemar artinya rajin, dalam bahasa jawa disebut sregep atau kiyeng.
Sedangkan menanam yaitu kegiatan upaya untuk menumbuhkan tanaman atau tumbuhan
dengan cara-cara tertentu, seperti menanam dengan biji, batang, stek dan lain
sebagainya. Adapun bertani atau bercocok tanam merupakan salah satu dari mata
pencaharian manusia yang turun temurun dari generasi ke generasi.
Salah
satu konsep pemeliharaan lingkungan dalam islam adalah perhatian akan
penghijauan dengan cara menanam dan bertani. Ada dua pertimbangan mendasar dari
upaya penghijauan ini, yaitu pertimbangan manfaat dan pertimbangan keindahan.
Salah satu manfaat dari tanaman adalah untuk dimakan. Adapun segi keindahan
dari tanaman dapat kita lihat dari bentuk tanaman dan buah-buah yang begitu
indah dan cantik.
Aplikasi
atau pengamalan terhadap hadits tentang anjuran menanam pohon dan bercocok
tanam dapat dilakukan sebagai berikut :
1.
Penanaman pohon
di tanah yang menjadi milik kita
2.
Penanaman
tanaman dalam rangka bercocok tanam
3.
Menjaga dan
memelihara tanaman yang kita tanam
4.
Tidak merusak
tanaman dan tumbuhan dimanapun kita berada
5.
Dan lain-lain.
Ada
beberapa aspek tarbawi yang saya dapat dari hadits tersebut. Yaiu membentuk
kualitas pergaulan manusia. Hadits tersebut memberikan dorongan untuk
memperbaiki pergaulan manusia. Ada tiga jenis pergaulan manusia yang terkandung
dalam hadits tersebut yaitu, pergaulan
manusia dengan manusia, pergaulan manusia terhadap manusia, dan pergaulan
manusia terhadap alam.
Daftar
Pustaka
Al-Qaradhawi, Yusuf. 2001. Islam Agama Ramah Lingkungan,
Terjemah Abdullah Hakam Syah.
Jakarta: Pustaka Al-Kautsar
Bariyah, Oneng Nurul. 2008. Materi
Hadits. Jakarta: Kalam Mulia
Daryanto dan Agung Suprihatin. 2013. Pengantar pendidikan lingkungan Hidup,
Yogyakarta: Gava Media Jaya
Teks Materi Hadits
حَدِيْثُ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ
رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا أَوْيَزْرَعُ
زَرْعًا فَيَأْكُلُ مِنْهُ طَيْرًا أَو اِنْسَانٌ أَو بَهِيْمَةٌ اِلاَّ كَانَ
لَهُ بِهِ صَدَقَةً (اخرجه البخاري فى كتب المزارعة)
Ayat
Pendukung
أَمَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَأَنْزَلَ لَكُمْ مِنَ
السَّمَاءِ مَاءً فَأَنْبَتْنَا بِهِ حَدَائِقَ ذَاتَ بَهْجَةٍ مَا كَانَ لَكُمْ
أَنْ تُنْبِتُوا شَجَرَهَا أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ بَلْ هُمْ قَوْمٌ يَعْدِلُونَ
Hadits
Pendukung
عَنْ أَنَسِ بِنْ مَالِكْ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( اِنْ قَامَتْ عَلَى أَحَدِكُمْ الْقِيَامَةُ
وَ فِى يَدِهِ فَسْلَةٌ فَلْيَغْرِسْهَا ) . (رَوَاهُ أحمد فى المسند, باقى مسند
المكثرين, مسند أنس بن مالك)
Profil Penulis
Nama
Lengkap :
M.Yusuf Azhari
Nama Panggilan : Yusuf, Azhar, Mas, Kang, Kak,
Dek, dan Sindung.
Tempat Lahir : Pekalongan
Tanggal Lahir :
6 Juli 1995
Alamat Lengkap :
Dk.Banjar Anyar. Ds.Werdi. RT18. RW.08. Kec. Wonokerto. Kab.Pekalongan
Riwayat Pendidikan Formal
·
SDN 02 Werdi
2001-2007
·
MA Dr. Ibnu
Mas’ud Wiradesa. 2011-2014
·
S1.Pendidikan
Agama Islam di STAIN Pekalongan 2014-Sekarang
·
S2 (Masih dalam
doa)
·
S3 (Masih dalam
doa)
Riwayat Pendidikan Madrasah Diniyah
·
MDA Hidayatul
Mubtadiian Werdi 1999-2010
Riwayat Pendidikan Pondok Pesantren
·
PP. Al Hadi
Panjang Wetan 2015
·
PP. Darul
Huffadh Al-Maktab Simbang Kulon Buaran 2015
·
PP. Tashilul
Huda Kauman Wiradesa 2010-Sekarang
Riwayat Pekerjaan
·
Buruh Batik Cap
2010
·
Buruh Batik
Tulis 2010-2011
·
Buruh Batik
Japlak Batik Tulis 2011-2016
·
Petugas
Perpustakaan MTs Salafiyah Wiradesa 2014
·
Tutor/Guru
Bimbingan Belajar Anak Hebat Siwalan 2016-Sekarang
·
Fundraiser/Amil
Zakat Baitul Mal FKAM 2016-Sekarang
Pengalaman Organisasi
·
Ranting IPNU
Werdi
·
PAC IPNU
Wonokerto
·
OSIS SMP-SMA
·
Ikatan Mahasiswa
Bidikmisi STAIN Pekalongan
Kontak
·
No. Hp : 085742534722
·
Facebook : facebook.com/malazhar (Muhammad Al Azhar)
·
Email : myusufazharipai@gmail.com
Makanan yang
Disukai :
Perkedel Kental
Minuman yang Disukai : Air
Kelapa
Makanan yang Tidak Disukai : Pare
Minuman yang Tidak Disukai :
Motto Hidup :
Bekerja
untuk Allah, jika sudah yakin begitu, maka yakinlah Allah akan memberikan jalan
kemudahan. Allah akan menolong hamba-Nya yang berjalan di jalan yang
diridhoi-Nya. Aaamiiin.....
[1] Oneng Nurul Bariyah, Materi
Hadits, (Jakarta : Kalam Mulia, 2007), Hlm. 220
[2] Yusuf Al-Qaradhawi, Islam Agama
Ramah Lingkungan, Terjemah Abdullah Hakam Syah, (Jakarta : Pustaka
Al-Kautsar, 2002). Cet.Ke-2. Hlm. 84
[3] Ibid. Hlm. 81-89
[4] Daryanto
dan Agung Suprihatin,
Pengantar Pendidikan Lingkungan Hidup, (Yogyakarta : Gava Media, 2013) Cet.Ke-1. hlm.33.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar