Jumat, 09 Desember 2016

Gemar Menanam Pohon dan Bercocok Tanam



GEMAR MENANAM POHON DAN BERCOCOK TANAM


Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu : Ghufron Dimyati, M.Ag
Kelas : M Reguler Sore

logo stain.png

Disusun oleh :
M.Yusuf Azhari         2021214486

JURUSAN TARBIYAH PRODI PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2015
 



Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Swt. atas segala nikmat dan karunia-Nya, makalah yang berjudul “Gemar Menanam Pohon dan Bercocok Tanam ” ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga teetap tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad saw. keluarganya serta para sahabatnya.
Makalah ini disusun memiliki tujuan agar setiap mahasiswa megetahui dan memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan alam sekitar, khususnya lingkungan tempat tinggalnya. Dengan demikian materi makalah ini diharapkan dapat membantu membentuk karakter mahasiswa yang cinta lingkungan.
Saya telah berusaha menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya, meskipun tidak komprehensif. Di samping itu, apabila dalam makalah yang saya susun ini terdapat kesalahan-kesalahan, baik itu berupa pengetikan maupun isinya, maka saya dengan senang hati menerima kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca, guna penyempurnaan penulisan berikutnya. Semoga makalah yang saya susun ini dapat memberikan kemanfaatan kepada pembaca. Amin Ya Rabbal ‘Alamiin.














Pendahuluan
A.    Latar Belakang Masalah
Bertani atau bercocok tanam merupakan salah satu mata pencaharian manusia yang secara turun temurun dari generasi ke generasi menjadi budaya manusia di dunia termasuk Indonesia. Karena sumber makanan manusia bersumber dari tanaman dan buah-buahan yang harus ditanam dan dibudidayakan serta dipeliharan dengan penuh kesabaran dan ketelitian.
Pekerjaan sebagai petani merupakan pekerjaan yang terpuji, karena dalam bercocok tanam itu terdapat kemuliaan. Hal demikian juga telah disampaikan dalam hadits Nabi Saw yang diriwayatkan oleh Bukhori. Oleh karena itu akan bahas mengenai apa itu bercocok tanam, teori pengembangan mengenai bertani dan menanam pohon, bagaimana cara mengaplikasian atau mengamalan hadits tersebut dan nilai-nilai tarbawi dari hadits tersebut.
Semoga dengan disusunnya makalah ini akan menambah pengetahuan dan pemahaman kita mengenai hadits dan sunah Nabi.

B.     Inti Hadits
Inti dari hadits yang telah akan dikemukakan oleh Rasulullah SAW ialah perintah atau anjuran kepada kita agar kita gemar menanam pohon dan bercocok tanam. Karena perbuatan demikian termasuk amal sholih yang banyak manfaatnya baik untuk diri sendiri maupun orang lain, baik untuk kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat.








Pembahasan
A.    Pengertian Gemar Menanam Pohon dan Bercocok Tanam
Gemar artinya rajin, dalam bahasa jawa disebut sregep atau kiyeng. Sedangkan menanam yaitu kegiatan upaya untuk menumbuhkan tanaman atau tumbuhan dengan cara-cara tertentu, seperti menanam dengan biji, batang, stek dan lain sebagainya. Adapun bertani atau bercocok tanam merupakan salah satu dari mata pencaharian manusia yang turun temurun dari generasi ke generasi.[1] Dari hasil bertani atau bercocok tanam akan dijadikan sumber pangan bagi manusia.

B.     Hadits dan Ayat Pendukung
1.      Al-Qur’an
Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran).(An-Naml ayat 60).[2]
2.      Hadits
“Dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah SAW bersabda: “jika salah satu diantara kamu sekalian melakukan pengrusakan pada lingkungan sekitarnya, maka tanamlah kembali padanya” (HR. Imam Ahmad).”

C.    Teori Pengembangan
Salah satu konsep pemeliharaan lingkungan dalam islam adalah perhatian akan penghijauan dengan cara menanam dan bertani. Ada dua pertimbangan mendasar dari upaya penghijauan ini, yaitu pertimbangan manfaat dan pertimbangan keindahan. Salah satu manfaat dari tanaman adalah untuk dimakan. Adapun segi keindahan dari tanaman dapat kita lihat dari bentuk tanaman dan buah-buah yang begitu indah dan cantik.
Menurut Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya “Bertani merupakan bagian dari fardhu kifayah, maka pemerintahy harus menganjurkan manusia untuk melakukannya, yang salah satu bentuk usaha itu adalah dengan menanam pepohonan.” Yang patut dicermati dari para petani dan penanam dengan shodaqoh pahala adalah dari apa yang diambil dari tanaman mereka, meskipun tidak diniatkan untuk itu, namun yang terpenting adalah keinginannya untuk menanam dan segala apa yang dapat diambil faedah darinya, akan mendapatkan pahala.
Sebuah pola pengembangan alam dengan sistem menanam pohon dan bercocok tanam telah menghasilkan produk yang amat banyak. Alam dengan fitrahnya yang selalu menghasilkan sumber kekayaan tanpa pamrih, bagaikan sumber cahaya yang selalu mengalir, tidak pernah berhenti. Ilmu pengetahuan modern telah membuktikan, bahwa penghijauan memiliki faedah yang amat banyak. Seperti menurunkan sengatan panas cahaya matahari, membantu terciptanya keseimbangan alam, dan menyerap air, menyerap suara-suara gaduh, serta menyerap bahaya-bahaya dari sampah industri.[3]

D.    Aplikasi Hadits dalam Kehidupan
Aplikasi atau pengamalan terhadap hadits tentang anjuran menanam pohon dan bercocok tanam dapat dilakukan sebagai berikut :
1.      Penanaman pohon di tanah yang menjadi milik kita
2.      Penanaman tanaman dalam rangka bercocok tanam
3.      Menjaga dan memelihara tanaman yang kita tanam
4.      Tidak merusak tanaman dan tumbuhan dimanapun kita berada
5.      Pencegahan terhadap buang sampah dan limbah di sembarang tempat
6.      Pemberian sanksi ketat terhadap pelaku perusakan lingkungan
7.      Menghentikan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan
8.      Peningkatan kesadaran masyarakat dan pentingnya kelestarian tanah, air, udara dan lingkungan.[4]

E.     Nilai Tarbawi
Ada beberapa aspek tarbawi yang saya dapat dari hadits tersebut. Yaiu membentuk kualitas pergaulan manusia. Hadits tersebut memberikan dorongan untuk memperbaiki pergaulan manusia. Ada tiga jenis pergaulan manusia yang terkandung dalam hadits tersebut sebagai berikut:
·      Pergaulan manusia dengan Tuhan. Pengamalan hadits menjadi nilai ibadah bagi tiap orang islam. Karena hadits itu berupa anjuran dari Rasul.
·      Pergaulan manusia terhadap manusia. Dalam hadits tersebut mengandung nilai sosial, yaitu berbagi hasil tanaman yang telah ditanam terhadap sesama.
·      Pergaulan manusia terhadap alam. Yakni dengan kita gemar menanam pohon maka ekosistem alam ini akan baik dan bercocok tanam maka persediaan sumber pangan akan banyak baik untuk dimakan manusia maupun hewan.[5]











Penutup
Gemar artinya rajin, dalam bahasa jawa disebut sregep atau kiyeng. Sedangkan menanam yaitu kegiatan upaya untuk menumbuhkan tanaman atau tumbuhan dengan cara-cara tertentu, seperti menanam dengan biji, batang, stek dan lain sebagainya. Adapun bertani atau bercocok tanam merupakan salah satu dari mata pencaharian manusia yang turun temurun dari generasi ke generasi.
Salah satu konsep pemeliharaan lingkungan dalam islam adalah perhatian akan penghijauan dengan cara menanam dan bertani. Ada dua pertimbangan mendasar dari upaya penghijauan ini, yaitu pertimbangan manfaat dan pertimbangan keindahan. Salah satu manfaat dari tanaman adalah untuk dimakan. Adapun segi keindahan dari tanaman dapat kita lihat dari bentuk tanaman dan buah-buah yang begitu indah dan cantik.
Aplikasi atau pengamalan terhadap hadits tentang anjuran menanam pohon dan bercocok tanam dapat dilakukan sebagai berikut :
1.        Penanaman pohon di tanah yang menjadi milik kita
2.        Penanaman tanaman dalam rangka bercocok tanam
3.        Menjaga dan memelihara tanaman yang kita tanam
4.        Tidak merusak tanaman dan tumbuhan dimanapun kita berada
5.        Dan lain-lain.
Ada beberapa aspek tarbawi yang saya dapat dari hadits tersebut. Yaiu membentuk kualitas pergaulan manusia. Hadits tersebut memberikan dorongan untuk memperbaiki pergaulan manusia. Ada tiga jenis pergaulan manusia yang terkandung dalam hadits tersebut  yaitu, pergaulan manusia dengan manusia, pergaulan manusia terhadap manusia, dan pergaulan manusia terhadap alam.







Daftar Pustaka
Al-Qaradhawi, Yusuf. 2001. Islam Agama Ramah Lingkungan, Terjemah Abdullah Hakam Syah. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar
Bariyah, Oneng Nurul. 2008. Materi Hadits.  Jakarta: Kalam Mulia
Daryanto dan Agung Suprihatin. 2013. Pengantar pendidikan lingkungan Hidup,
Yogyakarta: Gava Media Jaya
























Teks Materi Hadits
حَدِيْثُ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا أَوْيَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلُ مِنْهُ طَيْرًا أَو اِنْسَانٌ أَو بَهِيْمَةٌ اِلاَّ كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةً (اخرجه البخاري فى كتب المزارعة)
Ayat Pendukung
أَمَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَأَنْزَلَ لَكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَنْبَتْنَا بِهِ حَدَائِقَ ذَاتَ بَهْجَةٍ مَا كَانَ لَكُمْ أَنْ تُنْبِتُوا شَجَرَهَا أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ بَلْ هُمْ قَوْمٌ يَعْدِلُونَ
Hadits Pendukung
عَنْ أَنَسِ بِنْ مَالِكْ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( اِنْ قَامَتْ عَلَى أَحَدِكُمْ الْقِيَامَةُ وَ فِى يَدِهِ فَسْلَةٌ فَلْيَغْرِسْهَا ) . (رَوَاهُ أحمد فى المسند, باقى مسند المكثرين, مسند أنس بن مالك)







Profil Penulis

Nama Lengkap           : M.Yusuf Azhari
Nama Panggilan          : Yusuf, Azhar, Mas, Kang, Kak, Dek, dan Sindung.
Tempat  Lahir             : Pekalongan
Tanggal Lahir             : 6 Juli 1995
Alamat Lengkap       : Dk.Banjar Anyar. Ds.Werdi. RT18. RW.08. Kec. Wonokerto. Kab.Pekalongan
Riwayat Pendidikan Formal
·           SDN 02 Werdi 2001-2007
·           SMP 02 Wonokerto 2007-2010
·           MA Dr. Ibnu Mas’ud Wiradesa. 2011-2014
·           S1.Pendidikan Agama Islam di STAIN Pekalongan 2014-Sekarang
·           S2 (Masih dalam doa)
·           S3 (Masih dalam doa)
Riwayat Pendidikan Madrasah Diniyah
·           MDA Hidayatul Mubtadiian Werdi 1999-2010
Riwayat Pendidikan Pondok Pesantren
·           PP. Al Hadi Panjang Wetan 2015
·           PP. Darul Huffadh Al-Maktab Simbang Kulon Buaran 2015
·           PP. Tashilul Huda Kauman Wiradesa 2010-Sekarang
Riwayat Pekerjaan
·           Buruh Batik Cap 2010
·           Buruh Batik Tulis 2010-2011
·           Buruh Batik Japlak Batik Tulis 2011-2016
·           Petugas Perpustakaan MTs Salafiyah Wiradesa 2014
·           Tutor/Guru Bimbingan Belajar Anak Hebat Siwalan 2016-Sekarang
·           Fundraiser/Amil Zakat Baitul Mal FKAM 2016-Sekarang
Pengalaman Organisasi
·           Ranting IPNU Werdi
·           PAC IPNU Wonokerto
·           OSIS SMP-SMA
·           Ikatan Mahasiswa Bidikmisi STAIN Pekalongan
Kontak
·           No. Hp     : 085742534722
·           Facebook  : facebook.com/malazhar (Muhammad Al Azhar)
·           Email        : myusufazharipai@gmail.com
Makanan  yang Disukai                                 : Perkedel Kental
Minuman yang Disukai                                 : Air Kelapa
Makanan yang Tidak Disukai                      : Pare
Minuman yang Tidak Disukai                      :
Motto Hidup                                                   :
Bekerja untuk Allah, jika sudah yakin begitu, maka yakinlah Allah akan memberikan jalan kemudahan. Allah akan menolong hamba-Nya yang berjalan di jalan yang diridhoi-Nya. Aaamiiin.....


[1] Oneng Nurul Bariyah, Materi Hadits, (Jakarta : Kalam Mulia, 2007), Hlm. 220
[2] Yusuf Al-Qaradhawi, Islam Agama Ramah Lingkungan, Terjemah Abdullah Hakam Syah, (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 2002). Cet.Ke-2. Hlm. 84
[3] Ibid. Hlm. 81-89
[4] Daryanto dan Agung Suprihatin, Pengantar Pendidikan Lingkungan Hidup, (Yogyakarta  : Gava Media, 2013) Cet.Ke-1. hlm.33.
[5] Yusuf Al-Qaradhawi, Op.cit., hlm.9.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar